Profil Sugianto Kusuma, Aguan, Pemilik Perusahaan Agung Sedayu Group

Profil Sugianto Kusuma, Aguan, Pemilik Perusahaan Agung Sedayu Group

Riaubangkit, com, Jakarta – Profil Sugianto Kusuma menjadi sorotan publik setelah Abraham Samad, mantan Ketua KPK, melaporkannya ke KPK pada Jumat (31/1/25). Ia diduga terlibat dalam kasus korupsi terkait sertifikat ilegal di kawasan pagar laut Tangerang, Banten.

 

Menurut laman p2k.stekom.ac.id, dugaan ini mengacu pada kepemilikan mayoritas saham PT Agung Sedayu Group milik Sugianto Kusuma di salah satu perusahaan yang tercatat memiliki sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) pagar laut tersebut.

Karena melibatkan aset besar dan kawasan strategis, kasus ini lantas menyita banyak perhatian publik. Mulai dari wartawan hingga masyarakat sipil kembali menyoroti profil, karier, bisnis, hingga harta kekayaan milik Sugianto Kusuma

 

Profil Sugianto Kusuma

 

Berdasarkan profil Sugianto Kusuma pada laman p2k.stekom.ac.id, pria yang akrab disapa Aguan ini tercatat sebagai pengusaha besar Indonesia sekaligus pemilik Agung Sedayu Group, salah satu pengembang properti terkemuka di Tanah Air.

 

Ia lahir pada tanggal 10 Januari 1951 di Palembang, Sumatra Selatan. Di kota kelahirannya ini, Aguan mengenyam bangku pendidikan, di antaranya Sekolah Menengah Tionghoa Jugang Zhongxue, sebelum kemudian memulai perjalanan bisnisnya.

 

Dalam kehidupan kariernya, Aguan dikenal pandai membaca peluang. Tak heran, hingga saat ini, ia disebut-sebut sebagai konglomerat ‘Sembilan Naga’ yang kerap terlibat dalam berbagai proyek besar, termasuk pengembangan ‘Pantai Indah Kapuk Dua.’

 

 

Karier Sugianto Kusuma

 

Sugianto Kusuma atau Aguan diketahui mengawali kariernya sebagai penjaga gudang dan pembantu di salah satu perusahaan impor. Berkat kerja keras dan dedikasinya, ia saat itu berhasil dipromosikan menjadi pengurus administrasi perusahaan.

 

Hingga pada suatu kesempatan, Aguan mengalami titik balik kehidupan setelah berkenalan dengan pemborong bangunan. Di sana, ia mulai mempelajari seluk beluk bisnis properti dan konstruksi, yang menjadi modalnya untuk membangun bisnis sendiri.

 

Cita-cita itu terlaksana di tahun 1971, saat ia resmi mendirikan Agung Sedayu Group (ASG). Karena tahun ini bertepatan dengan masa pertumbuhan perekonomian Indonesia, ASG lantas berhasil dikenal pasar luas dalam waktu 10 tahun pertama.

 

Kesuksesan ASG membuat Aguan dipercaya untuk menduduki beberapa jabatan di luar bidang properti, meliputi Wakil Komisaris Utama PT Bank Artha Graha Internasional dan Presiden Komisaris di PT Jakarta International Hotels & Development Tbk.

 

Dua perusahaan tersebut hanya sebagian kecil dari catatan diversifikasi karier Sugianto Kusuma, karena hingga saat ini, ia masih terus aktif memanfaatkan relasi yang ia miliki untuk membangun karier yang semakin pesat di setiap waktunya.

 

Bisnis Sugianto Kusuma

 

Bisnis Sugianto Kusuma pada dasarnya berpusat di perusahaan Agung Sedayu Group. Perusahaan ini mengalami kejayaan pertamanya pada 1991, saat proyek Harco Mangga Dua, pusat perbelanjaan elektronik pertama Indonesia, berjalan sukses.

 

Keberhasilan tersebut menjadi pondasi bagi ekspansi bisnis Aguan, melalui ASG, di berbagai sektor properti, termasuk segmen bisnis utama city & township, high-rise building, hotel & resort, pusat perbelanjaan (mall), dan properti komersial.

 

 

 

Jika dihitung sampai saat ini, Sugianto Kusuma sebagai pemilik Agung Sedayu Group memiliki lebih dari lima puluh properti yang tersebar di area Jabodetabek. Adapun beberapa proyek unggulannya di berbagai segmen bisnis, meliputi:

 

1. City & Township

2. High-rise Building

3. Hotel & Resort

4. Mall

5. Residence 8 & Office

6. Commercials

 

Kekayaan Sugianto Kusuma

 

Menurut majalah bisnis Indonesia Globe Asia dalam edisi “150 Orang Terkaya Indonesia” tahun 2018, Sugianto Kusuma memiliki kekayaan sebesar US$970 juta, atau sekitar Rp14 triliun untuk kurs dolar Amerika Serikat saat ini.

 

Dalam keterangannya, sumber kekayaan tersebut mayoritas berasal dari bisnis properti yang dimiliki perusahaan Agung Sedayu Group. Sedangkan sumber lainnya yaitu dari hasil jabatannya di PT Bank Artha Graha Internasional, dan lain lain.

 

Kehidupan Sosial Sugianto Kusuma

 

Selain kesuksesannya dalam dunia bisnis, Sugianto Kusuma juga dikenal aktif dalam kegiatan sosial dan filantropi. Bersama dengan istrinya, Rebecca Halim, ia memberikan kontribusi signifikan dalam membantu masyarakat kurang mampu di Jakarta.

 

Salah satu wujud dedikasi sosialnya adalah keterlibatan Aguan menjadi relawan sekaligus Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia. Berdasarkan laman tzuchi.or.id, ia dan sang istri telah berkontribusi aktif di yayasan tersebut sejak tahun 2002.

 

 

 

Selain itu, pemilik Agung Sedayu Group ini juga terlibat dalam pembangunan rumah gratis untuk masyarakat berpenghasilan rendah di Tangerang, Banten. Kontribusinya ini disampaikan bersama ASG, melalui PT Pantai Indah Kapuk Dua.

 

Kehidupan Pribadi Sugianto Kusuma

 

Sugianto Kusuma, atau Aguan, berstatus dalam pernikahan dengan sang istri, Rebecca Halim. Dari pernikahan tersebut, keduanya kini telah dikaruniai empat orang anak, yang tentunya memiliki peran signifikan dalam setiap bisnis yang ia bangun.

 

Di samping keluarga inti, gurita bisnis Aguan juga didukung oleh saudaranya. Kakaknya, Susanto Kusuma, terlibat sebagai pemegang saham di Agung Sedayu Group, sementara keponakannya, Steven Kusumo, menjabat sebagai CEO perusahaan. (net/red)

 

 

Ketua KNPI Riau bersama Pengusaha Manaek Siahaan Serahkan 500 Hektar Lahan Kebun Kelapa Sawit ke Satgas PKH PEKANBARU– Tim Satuan Tugas (Satgas) Penertiban Kawasan Hutan (PKH) mengundang semua para pemilik Lahan Perkebunan Kelapa Sawit yang telah secara Sukarela menyerahkannya kepada negara. Undangan tersebut disampaikan melalui sambungan seluler masing-masing pihak, salah satunya adalah Pengusaha Manaek Siahaan dan Anggota DPRD Provinsi Riau dari Fraksi PDI Perjuangan, Suyadi SP. Pertemuan itu berlangsung pada hari Kamis malam (15/7/2025) sekira pukul 21.00 WIB, bertempat dilantai 3 Grand Central Hotel Jalan Jenderal Sudirman, Kota Pekanbaru. Pada kesempatan itu para Tim Satgas PKH yang terdiri dari unsur Kejaksaan, TNI, POLRI (Kepolisian), Badan Pemeriksa Keuangan, PPATK dan Pejabat dari Institusi lainnya menegaskan, bahwa nama-nama Pemilik Kebun Kelapa Sawit dalam Kawasan Hutan tersebut, terutama di dalam Kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) sudah terlebih dahulu didata, termasuk bagi Pengusaha Manaek Siahaan, namun oleh karena faktanya yang bersangkutan patuh dan secara sukarela menyerahkan Lahan seluas 500 hektar, sehingga Negara berhak memberikan Penghargaan bagi yang bersangkutan. Dimintai komentarnya, Juru Bicara Pengusaha Manaek Siahaan yang juga selaku Pimpinan INDUK Organisasi Kepemudaan (OKP) terbesar dan tertua di Republik ini hanya katakan, bahwa kehadiran mereka pada hari Senin, 14 Juli 2025 di Lantai 2 Gedung Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau yang lalu adalah Wujudnyata Kesadaran diri dan patuh terhadap perintah negara. Menurut Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) tingkat I, Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Riau itu, bahwa pihaknya dari dulu tetap sama, yakni Setia di Garis Perjuangan Rakyat. “Untuk diketahui semua pihak, bahwa kehadiran Kami pada hari Senin siang yang lalu di Posko Satgas PKH adalah murni Kesadaran diri, tanpa ada Undangan maupun Panggilan dari Tim Satgas PKH. Karena beberapa hari yang lalu Saya juga sudah secara langsung mengunjungi Kediaman (Kampung) bapak Manaek Siahaan di Lobusiregar I, Kecamatan Siborong-borong, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) dan Saya memberikan Pemahaman kepada Petani Tulen itu, bahwa sebagai Warga Negara yang baik, sudah seharusnya taat terhadap hukum, kalau memang itu benar-benar perintah Negara, maka sudah seharusnya tegak lurus mengikuti semua aturan yang berlaku” ungkap Larshen Yunus, dengan nada optimis. Ketua KNPI Provinsi Riau itu katakan lagi, bahwa sekalipun PERPRES (Peraturan Presiden) nomor 5 tahun 2025 itu terkesan dipaksakan, namun bagi Aktivis Anti Korupsi itu, Negara berkuasa atas Tanah, Air dan Seisinya, demi Kemaslahatan seluruh Masyarakatnya. Bertempat di Gedung Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Kejati Riau, Ketua DPD KNPI itu sampaikan, bahwa pada pagi hari ini juga, Rabu (16/7/2025) Pengusaha Manaek Siahaan bersama-sama Tim Satgas PKH telah diperjalanan menuju Lokasi Kebun Kelapa Sawit seluas 500 hektar tersebut. Rombongan itu menuju Bukit Kesuma, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan. Informasinya, agenda hari ini adalah menunjukkan Patok Tapal Batas dan Paret Gajah serta memastikan kembali Titik Koordinat Kebun Kelapa Sawit yang segera di Tumbangkan dan di Tanami Pohon Jenis Kehutanan. “Hari ini kami bagi tugas dulu, Saya dan tim lainnya mempersiapkan berkas-berkas administrasi yang dibutuhkan pihak Satgas PKH dan Pak Manaek Siahaan turun kelapangan dulu, agar semua informasi yang dibutukan diperoleh dengan baik, benar dan valid. Prinsipnya tetap sama!!! bahwa kami sebagai Warga Negara yang patuh terhadap Perintah Negara, dalam hal ini bapak Presiden Republik Indonesia, Jenderal Purn TNI Prabowo Subianto dan Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka. Ayo Jujur, Berani Jujur, Hebat!” ujar Larshen Yunus, Ketua KNPI Provinsi Riau. Hingga berita ini diterbitkan, dari Hasil Data Observasi dan Penanganan Tim Satgas PKH, Pengusaha Manaek Siahaan adalah Pemilik Kebun Kelapa Sawit dengan Luasan Lahan yang sangat Fantastis, sebesar 500 Hektar dan ini menjadi Penyerahan yang sangat luar biasa bagi Negara, bahkan tatkala mendengar penjelasan secara langsung dari Pengusaha Manaek Siahaan, soal Gejolak Internal yang terjadi diantara sesama yang berkeluarga, justru Tim Satgas PKH sangat prihatin dan Negara Patut memberikan Apresiasi (Penghargaan) bagi Pengusaha Manaek Siahaan. “Kalau orang diluar sana pasti sudah berfikiran yang aneh-aneh. Berbagai Stigma dan Praduga sudah bermacam-macam, namun sejatinya Kamilah yang tahu persis. Biarlah Proses Hukum berjalan dan pada akhirnya Kebenaran menemukan jalannya sendiri. Kami tegaskan sekali lagi, bahwa DPD KNPI Provinsi Riau dari dulu tetaplah sama, Menangis dan Tertawa bersama Rakyat” tutur Larshen Yunus, yang juga diketahui menjabat sebagai Ketua Umum (Ketum) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gabungan Rakyat Prabowo Gibran (GARAPAN). Terakhir, Aktivis Lingkungan Hidup, Kehutanan dan Perkebunan itu sampaikan lagi, bahwa Alas Hak yang utama akan diserahkan Pihaknya kepada Tim Satgas PKH, berupa Surat Hibah dari para Ninik Mamak, Datuk dan Datin setempat. Bahwa Lahan Kebun Kelapa Sawit seluas 500 Hektar yang terletak di Dusun IV Tapui Indah, Desa Kesuma itu berasal dari Surat Hibah Pemangku Adat Petalangan Batin Hitam Sungai Medang yang ditandatangani pada tanggal 10 Juli 2009 tempo lalu. “Bahwa, Surat Perjanjian Penyerahan (Hibah) Tanah Persukuan Batin Hitam Sungai Medang di Desa Kesuma (Bukit Horas) Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan itu dikelola tanpa adanya kegiatan Perambahan. Lahan seluas 500 Hektar itu berupa Lahan yang kosong semak belukar dan kami pastikan tanpa adanya kegiatan penebangan pohon, sehingga pada saat itu proses Penanaman Pohon Kelapa Sawit berlangsung dengan mudah, cepat dan lancar. Sampai pada akhirnya saat ini tumbuh subur dan sangat Produktif, perputaran uang Milyaran Rupiah disana, namun secara ikhlas tanpa paksaan apalagi tekanan, Pengusaha Manaek Siahaan Menyerahkannya ke Negara. Beliau itu Loyalis Prabowo Subianto juga, Presiden kita semua! Bersatu, Berjuang dan Menang. Merdeka100%!!!” Hidup Rakyat” akhir Ketua KNPI Riau Larshen Yunus, bersama-sama para Relawan Prabowo Gibran (DPP GARAPAN) seraya menutup pernyataan persnya. (*) Sumber Larsen Yunus Ketua DPD KNPI Riau