Menuju Hut-25 Rohul, Kelompok pengusaha muda Desa pematang berangan terjajah di negeri sendiri.
Riaubangkit.com Sudah hampir genap 25 umur kabupaten rokan hulu tentunya , tentunya Kabupaten rokan hulu mempunyai perkembangan pembangunan disetiap tahunnya, namun tidak semuanya dapat terawat secara baik, salah satu contohnya area parkiran Lapangan Mtq Kabupaten Rokan hulu desa pematang berangan yang mana sudah dipenuhi dengan semak belukar, oleh karna itu kumpulan pengusaha muda yang rata rata berdomisili didesa pematang berangan berinisiasi mengelola area parkir tersebut untuk dijadikan lapak UMKM yang biasa di sebut TOJABU Tongkrongan jalan buntu, kurang lebih 3 tahun berdirinya TOJABU minat Pemuda dan pemudi Kabupaten rokan hulu sangat besar untuk nongkrong di area tersebut, tentunya tidak lepas dari kreatifias Kumpulan Pengusaha muda yang mengelolanya, Mulai dari pengembangan bakat seni, Penggalangan dana dan tentunya berdampak positif bagi remaja remaja Kabupaten rokan hulu
Namun pada awal bulan September desas desus penggusuran sudah terdengar oleh kumpulan pengusaha muda tersebut yang mana pemerintahan terkait UMKM akan mendirikan Usaha yang serupa, Akhirnya Kelompok pemuda mengalah dengan menyepakati akan pindah dibagian kiri Lapangan Mtq Kabupaten rokan hulu, namun pada Selasa, 24 September 2024 pihak terkait UMKM, Dinas Perkim dan Satpol PP datang meninjau lokasi yang akan dikelola Dinas terkait UMKM yang mana pada saat itu terjadi gesekan antara Kelompok pengusaha dan Dinas terkait UMKM, Salah satu Kelompok Pengusaha TOJABU menuturkan, setelah mereka gusur kami ditempat yang menurut mereka strategis untuk membangun proyek akhirnya kami pindah kelokasi baru disamping kiri Lapangan Mtq Kabupaten rokan hulu, namun pada pagi Selasa, 24 September 2024 kami dari TOJABU diinstruksikan kembali ketempat semula sehingga hal tersebut menyulut emosi saya, saya sudah lembur 3 hari 3 malam membersihkan area samping kiri Mtq malah dipermainkan seperti ini tuturnya
Sedangkan Jamalullail selaku ketua pemuda dusun pematang baih desa pematang berangan setelah berjumpa dengan Fitra as salam menuturkan, Rasa kecewa penuh terhadap prilaku Dinas Terkait UMKM, yang mana seharusnya dinas tersebut dapat mensupport pemuda asli tempatan dalam pengembangan UMKM namun malah diprilakukan Bak dijajah di Kampung Sendiri dan setelah saya telaah Dinas Terkait UMKM minim Kreativitas dan konsep dalam proyek yang akan dilaksanakannya, kenapa tidak,dinas tersebut bisa dikatakan plin plan dalam memilih lokasi pembangunan proyek, yang mana seharusnya perencanaan pembangunan sudah dipetakan terlebih dahulu barulah mengurusi gusur menggusur sehingga tidak merugikan orang lain, Suara tuhan adalah suara rakyat,jadi jangan seenaknya ketika memiliki jabatan dan gunakanlah hari nurani tuturnya ( Rls/Skr )