INPEST : Sarankan Pembangunan Rigid di Jalur Pekanbaru -Muara Lembu Teluk Kuantan
Pekanbaru, RBC – Berdasarkan hasil observasi dan pengamatan Lembaga Independen Pembawa Suara Transparansi (INPEST), menilai dan menyarakan agar pihak Dirjend Bina Marga melakukan pembangunan atau peningkatan jalan secara berkala atau bertahap dijalur Pekanbaru-Kuantan Singingi – batas Sumatara Barat (Sumbar) agar kualitas jalan meningkat, sebab bila terus hanya melakukan preservasi atau hanya pemeliharaan dinilai tidak efektif sebab ruas jalan tersebut merupakan jalur padat transportasi Odol sebagai penyebab rusakn nya jalan di ruas jalan tersebut karena dilintasi truk truk Over Dimensi dan Over Load (ODOL).
Ketum Lembaga Independen Pembawa Suara Transparansi (INPEST) Ir Ganda Mora M S i, kepada wartawan, Jumat (08/06/2023), mengatakan pemerintah jangan hanya berupaya melakukan perbaikan, namun harus melakukan pembangunan atau peningkatan jalan, kalau terus ,menerus hanya melakukan perbaikan atau pemeliharaan maka dinilai tidak efektif dan mubajir mengingat kekuatan jalan akan cepat tergerus oleh karena truk over load dari pertambangan batu bara, Truk CPO, Truk Pengangkut logging dll, yang memicu cepat tergerusnya badan jalan.
”Sehingga preservasi jalan yang terus digiatkan pemerintah menjadi kurang efektif,” terangnya. seharusnya Peningkatan pembangunan jalan ”
Dari pemantauan Tim INPEST, lanjut Ganda, jalur jalan Nasional yang dilalui truk bermuatan _over load_ yaitu jalur Pekanbaru-Kuantan Singingi – batas Sumatara Barat (Sumbar) bermuatan minyak kepala sawit atau CPO (Crude Palm Oil) dan batubara ditengarai sebagai pemicu percepatan rusaknya jalan tersebut.
Ganda mendesak agar pemerintah dalam hal ini melakukan pembangunan jalan bukan hanya pemeliharaan selain itu pihak kementerian perhubungan mengaktifkan dan mengoperasikan timbangan untuk dapat mengawasi dan memangkas tonase muatan truk, agar kapasitas data tahan jalan dapat seimbang dengan tonase kendaraan.
”Kita minta koordinasi dari pihak PUPR, Dirlantas dan pihak Perhubungan untuk melakukan progres pengawasan dan penindakan terhadap kendaraan kendaraan ODOL ini,” tegasnya.
Sehingga, imbuh Ganda, ada pemanfaatan dana negara dalam pembangunan dapat optimal dan tidak mubazir. ”Jadi semua harus diseimbangkan dengan menganggarkan dana pembangunan misalnya pembangunan Rigid dengan bertahap berapa km yang dapat tahun ini dan di sambung bertahap dan kalau hanya preservasi dana tidak akan mencukupi dengan panjangnya ratusan kilometer yang harus di perbaiki,” sehingga penggunaan dana oleh negara menjadi efektif pungkasnya.Dalam pantauan kami pihak BPJN terus melakukan pekerjaan preservasi atau pemeliharaan jalan pasca banjir bulan Januari sampai Februari saat itu jalan banyak yang rusak akibat banjir cukup besar lama, namun dalam pantauan kami ruas jalan sudah efektif bagus dan lancar untuk di lalui dan kedepannya perlu dilakukan pembangunan pelebaran jalan. (Red)