Drs PH Sitompul, Sosok Wartawan Sejati “Punya Segudang Pengalaman Mengelola Media”

Drs PH Sitompul, Sosok Wartawan Sejati

“Punya Segudang Pengalaman Mengelola Media”

 

PH Sitompul, seorang jurnalis sejati. Alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Univerditas Sumatera Utara (USU), Medan, tahun 1987 ini, mengawali karirnya sebagai wartawan Kantor Berita Nasional Indonesia (KNI), Jakarta, tahun 1988.

 

Setelah 4 tahun berkiprah jadi Wartawan Ibu Kota, dia balek ke Medan, Sumatera Utara. Tujuannya, bekerja sebagai wartawan di Harian Mimbar Umum.

 

Dia ditempatkan di Wilayah Parapat, Kabupaten Simalungun. Parapat dan Pulau Samosir menjadi wilayah tugasnya dalam meliput masalah wisata Pulau Samosir. Setiap hari dia memberitakan dunia wisata dari daerah itu.

 

Disana dia bertemu dengan teman seprofesi. Seperti Eron Manurung (Harian Analisa), Pak Sagala (Harian SIB) dan wartawan lainnya.

 

Dalam pengembangan misi-nya sebagai jurnalis wisata, persiapan dunia pariwisata di Kota Parapat terus dikembangkan bekerjasama dengan Persatuan Hotel dan Restauran Indonesia (PHRI).

 

“Umur semakin tua, akhirnya ibu saya memaksa saya untuk menikah,” kata PH Sitompul, mengenang, masa silam.

 

“Saya pun, pulang ke Kota Tarutung dan menikah dengan istri saya sekarang, Dra. Bertha Helmiwati Boru Nainggolan,” tuturnya.

 

Pasangan itu pun, telah dikaruniai empat anak. Anak pertama Paibert Reitta Sitompul, anak kedua, Veronika Putri Sitompul, anak ketiga, Andiko Sitompul dan anak keempat, Lia Friska Sitompul.

 

“Saya sempat bertugas di Tarutung, Tapanuli Utara dan anakku yang pertama lahir di Tarutung,” tuturnya.

 

Saat itu terjadi pertikaian di. Tarutung antar jemat HKBP. Terjadi dua kubu. Di media cetak pun terjadi dua kubu saat itu. Media yang satu Harian SIB pro-Simanjuntak dan media cetak Harian Mimbar Umum pro-SSA.

 

“Saya pun menjadi ujung tombak, di media saya dalam hal pemberitaan,” katanya.

 

PH dan keluarga pindah ke Pekanbaru Riau, saat anaknya, baru berusia tiga bulan. “Saya masih mengabdi di Harian Mimbar Umum sesampainya, di Pekanbaru,” katanya.

 

“Beberapa saat kemudian, du era revormasi, kami membuka Tabloid SOLUSI. Saat itu, Pemrednya Saun Achmad Saragih, Wartawan Harian SIB di Riau,” katanya.

 

Setelah itu bersama Inan Riau Hasibuan dari Tanjung Pinang, PH menerbitkan Tabloid Cahaya Riau.

 

Media ini tidak berumur panjang, kemudian PH membuka Koran Sorak Indonesia bersama pak Manullang. “Berselang kemudian saya buka lagi koran Indonesia Bersatu,” kenang PH.

 

“Saya kembali membuka Tabloit Horas yang berkantor di Jalan Tambusai. Pak HW Hutahaean melirik Media ini. Dia pun kami ajak bergabung di Tabloid Horas. Dia menanamkan modal besar, tapi akhirnya bubar, karena suatu hal,” katanya.

 

Tidak sampai di situ, PH bersama Anatona Nazara membuka Tabloid Bidik. “Itu pun saya tinggalkan,” tambahnya.

 

PH tampaknya, sudah bosan membuka usaha Media, akhirnya bersama Apul Sihombing, SH MH membuka usaha Media On-Line bernama Riaubangkit.com.

 

Media ini bernaung di bawan badan hukum PT Bangkit Persada Riau (PT BPR) yang didirikan pada tanggal 25 Oktober 2015.

 

“Pemimpin Umum adalah Apul Sihombing dan Pemimpin Redaksi adalah saya, PH Sitompul.

 

Tahun ini, 2024, media ini sudah berusia 9 tahun. Ulang Tahun ke-9 ini, akan dirayakan akhir bulan ini, di Pekanbaru, seperti tahun-tahun sebelumnya. Horas… (red)